Hinamatsuri festival.
Ada beberapa festival di jepang salah satunya adalah
festival boneka atau sering disebut juga Hinamatsuri. Banyak hal-hal yang
menarik dijepang, termasuk budaya mereka. Dan Hinamatsuri salah satu kebudayaan
yang sudah terkenal ke hampir seluruh negri. Berlebihan ya? tapi menurutku sich gitu, hehehe ^_^
Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar, permaisuri, puteri istana (dayang-dayang), dan pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional di Jepang. Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian. Perayaan ini sering disebut Festival Boneka atau Festival Anak Perempuan karena berawal permainan boneka di kalangan putri bangsawan yang disebut hiina asobi (bermain boneka puteri).
ada cara menatanya juga lho...
Susunan boneka
Boneka diletakkan di atas panggung bertingkat yang
disebut dankazari (tangga untuk memajang). Jumlah anak tangga pada dankazari
ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang ada. Masing-masing boneka diletakkan
pada posisi yang sudah ditentukan berdasarkan tradisi turun temurun. Panggung dankazari
diberi alas selimut tebal berwarna merah yang disebut hi-mōsen.Satu set boneka biasanya dilengkapi dengan miniatur tirai lipat (byōbu) berwarna emas untuk dipasang sebagai latar belakang. Di sisi kiri dan kanan diletakkan sepasang miniatur lampion (bombori). Perlengkapan lain berupa miniatur pohon sakura dan pohon tachibana, potongan dahan bunga persik sebagai hiasan.
Tangga teratas
Tangga teratas diisi dengan Dua boneka yang melambangkan
kaisar (o-dairi-sama) dan permaisuri (o-hina-sama) diletakkan di
tangga paling atas. Dalam bahasa Jepang, dairi berarti "istana
kaisar", dan hina berarti "sang putri" atau "anak
perempuan". Wilayah Kansai
dan Kanto memiliki urutan
kanan-kiri yang berbeda dalam penempatan boneka kaisar dan permaisuri, namun
susunan boneka di setiap anak tangga berikutnya selalu sama.
Tangga kedua
Tiga boneka puteri istana (san-nin
kanjo) diletakkan di tangga kedua. Ketiga puteri istana membawa peralatan
minum sake. Boneka puteri istana
yang paling tengah membawa mangkuk sake (sakazuki) yang diletakkan di
atas sampō. Dua boneka puteri istana yang lain membawa poci sake (kuwae no chōshi), dan wadah
sake yang disebut (nagae no chōshi). Gigi salah satu boneka puteri
istana dihitamkan (ohaguro) dan alisnya dicukur habis. Dalam boneka
versi Kyoto, puteri istana yang
paling tengah dari Kyoto membawa shimadai (hiasan tanda kebahagiaan dari
daun pinus, daun bambu, dan bunga ume).
Tangga ketiga
Lima boneka pemusik pria (go-nin
bayashi) berada di tangga ketiga. Empat musisi masing-masing membawa alat
musik, kecuali penyanyi yang membawa kipas lipat. Alat musik yang dibawa
masing-masing pemusik adalah taiko, ōkawa, kotsuzumi, dan seruling.
Tangga keempat
Dua boneka menteri (daijin)
yang terdiri dari Menteri Kanan (Udaijin) dan Menteri Kiri (Sadaijin)
berada di tangga ke-4. Boneka Menteri Kanan digambarkan masih muda, sedangkan
boneka Menteri Kiri tampak jauh lebih tua. Dari sudut pandang pengamat, Menteri
Kanan berada di sebelah kiri, sedangkan Menteri Kiri berada di sebelah kanan.
Tangga kelima
Pada tangga kelima diletakkan
tiga boneka pesuruh pria (shichō). Ketiganya masing-masing membawa
bungkusan berisi topi (daigasa) yang
dibawa dengan sebilah tongkat, sepatu
yang diletakkan di atas sebuah nampan, dan payung panjang dalam keadaan tertutup.
Dalam boneka versi lain, pesuruh pria membawa penggaruk dari bambu (kumade)
dan sapu. Selanjutnya,
kereta sapi dan berbagai miniatur mebel
yang dijadikan hadiah pernikahan diletakkan di atas tangga-tangga di bawahnya.
ini gambar susunan boneka yang utuh....
tsuzuku....... ^_~
Hai, soreha iku matte.. !!!